Senin, 09 Agustus 2010

Pemberdayaan MGMP IPA SMP Kabupaten Kudus

Workshop pemberdayaan MGMP IPA SMP Kabupaten Kudus dilaksanakan dalam 2 ( dua ) Pokja. Ketua Pokja I adalah Fakhrudin, S.Pd mengajar di SMP 1 Dawe Kudus dan Ketua Pokja II adalah Muhammad Arief Supena, S.Pd mengajar di SMP 4 Bae Kudus. Kegiatan di masing-masing pokja dilaksanakan sebanyak 7 kali pertemuan, pertemuan terakhir pada hari Sabtu tanggal 7 Agustus 2010 di SMP 2 Mejobo Kudus dengan kegiatan reel teaching lesson study. Pemberdayaan MGMP IPA SMP Kudus ini didanai oleh dana Blockgrant sebesar Rp 7.000.000,00 ( Tujuh juta rupiah ) untuk masing-masing pokja. Stuktur Program Workshop disesuaikan dengan kebutuhan guru dalam mengajar di kelas dan pengembangan kompetensi dan profesi.
Pembelajaran Bermakna
Fasilitator : Abdul Rochim, S.Pd ( mengajar di SMP 1 Kudus )






Pembelajaran dengan animasi Power point
Fasilitator : Supriyanto, S.Pd ( mengajar di SMP 1 Jati Kudus )










Penguatan Bahan Ajar Fisika
Fasilitator : Muhammad Marjuki, S.Si ( mengajar di SMP 3 Bae Kudus )











Lesson Study
Fasilitator : Muhammad Ariyanto, S.Si ( mengajar di SMP 1 Dawe Kudus )
a. Persiapan ( Planing )
    1. Pembentukan kelompok lesson study
    2. Pembagian tugas untuk guru model dan observer
    3. Merancang Silabus dan RPP











b. Pelaksanaan ( Doing )
    1. Guru Model mengajar di kelas sesuai RPP yang telah dipersiapkan
    2. Observer mengamati pelaksanaan dengan panduan instrumen observasi.





















c. Refleksi

Senin, 02 Agustus 2010

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA

Pelatihan Guru Profesional

Kerjasama MGMP IPA SMP Kab. Kudus dengan DBE-3 - USAID, mengadakan kegiatan Replikasi BTL-2 "Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna-2 " di SMP 2 Mejobo Kudus dari tanggal 28-30 Juli sampai dengan 2 Agustus 2010.
Metode Pelatihan Guru yang sangat menarik dan tidak membosankan peserta, fasilitator tampil berdua dengan bergantian bicara di hadapan para peserta. Metode Pembelajaran yang kontekstual dan menyenangkan di contohkan oleh fasilitator dan peserta sebagai siswa. Tentu saja karena sebagai siswa peserta aktif melaksanakan tugas sesuai scenario pembelajaran. Refleksi sangat diperlukan untuk pembahasan kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran. Tuntutan Guru Profesional harus dapat melakukan pembelajaran berbasis  CTL ( Contextual Teaching and Learning ) atau PAIKEM ( Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan ), lebih-lebih guru yang lulus sertifikasi dan telah menerima tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok tiap bulannya.












Reel Teaching
Pembelajaran bermakna disetting dengan pembelajaran berbasis CTL atau Paikem. Pembelajaran di kelas harus menyenangkan dan bervariatif agar siswa tidak bosan menerima pelajaran. Pembelajaran ini bersifat cooperative learning, construktivisme dan student centered. Peran guru dalam kelas hanya bersifat sebagai fasilitator. Siswa dibiasakan bekerja secara kooperatif dan berani mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Peserta Pelatihan pada hari terakhir hari Senin 2 Agustus 2010 jam ke-3 dan 4 mengajar di SMP 2 Mejobo pada kelas VII, VIII dan IX dengan materi pembelajaran yang berbeda. Guru peserta merencanakan pembelajaran pada hari sebelumnya secara tim atau kelompok. Tiba saatnya mengajar di kelas, siswa menyambut antusias dengan proses pembelajaran cooperatif learning.
Ini potret pembelajaran CTL di kelas yang dilakukan oleh Guru Peserta Pelatihan Replikasi BTL-2 :
































( Muhammad Arief Supena, S.Pd )

Jumat, 30 Juli 2010

COBALAH LAKUKAN SESUATU

Untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan tidaklah mudah, cobalah mulai dari yang sederhana hingga yang sulit. Dengan bekal mental, nyali dan keyakinan yang kuat pasti kita akan dapatkan sesuatu yang kita inginkan itu. Tidak menutup kemungkinan carilah alternatif-alternatif terobosan yang dapat membuka tabir yang menyelimuti keinginan tersebut. Kadang sesuatu yang kita inginkan sudah ada di depan mata, tapi kita tidak tahu bagaimana cara meraih keinginan itu. Maka cobalah lakukan sesuatu, jangan ndomblong kayak orang yang sedang kemasukan roh setan. Berusahalah semaksimal mungkin sesuai kemampuanmu. Jangan lupa keinginan dan harapan tidak datang dari usahamu semata tapi juga atas ridlo, berkah dan rahmat Allah SWT. maka perjuangan harus disertai do'a. Perintah Allah yang menundukkan kesombongan manusia adalah do'a, karena kita sebagai manusia sangat kecil di hadapan Allah. Tetaplah semangat, berusaha dan berjuang seolah-olah kita masih diberi kesempatan yang sangat panjang. ( Muhammad Arief Supena, S.Pd )